KA Bandara Soetta, Wujud Pemerintah Hadir Dalam Transportasi
jpnn.com, TANGERANG - Kehadiran kereta bandara Soekarno-Hatta sebagai wujud kehadiran negara dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat.
“Keberhasilan pemerintah Jokowi menyelesakan KA Bandara ini patut diapresiasi. Karena menunjukkan keseriusan dan kesungguhan pemerintahan Jokowi dalam menyelesaikan proyek infrastrutur," kata Pengamat Transportasi dan Ketua Instra (Insiatif Strategis untuk Transportasi (Instra) Darmaningtyas di Jakarta, Selasa (2/1).
Menurut dia, beroperasinya KA Bandara layak diapresiasi karena sudah 17 tahun pemerintah berusaha membangun KA bandara ini dan baru tahun ini benar-benar direalisasikan.
Meski begitu, masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam mendukung keberadaan kereta bandara ini terutama dalam mengurangi subsidi.
Salah satunya, saat ini KA bandara menghadapi beberapa tantangan antara lain dari pesaing seperti moda transportaai darat JR Connextion dan angkutan roda empat berbasis online.
Tantangan lainnya adalah kemacetan yang menghadang orang atau calon penumpang yang akan menuju ke Stasiun Sudirman Baru/BN City.
”Kalau calon penumpangnya berasal dari Kelapa Gading atau Kampung Rambutan pasti akan memilih angkutan lain daripada harus bermacet macet ke Stasiun Sudirman Baru/BNI City. Mending mereka pilih Damri atau angkutan online. Apalagi kalau perginya lebih dari dua orang. Ke Stasiun Sudirman Baru malah macet hingga jadi kerja 2 kali,” papar dia.
Karena itu dia menyarankan pemerintah segera menyelesaikan stasiun induk Stasiun Manggarai untuk mensuport keberlangsungan KA bandara ini.