KA Inspeksi Tabrak Crane, Masinis Meninggal
Kecelakaan itu mengundang perhatian pengendara yang melintas. Sempat terjadi kemacetan di jalur arah Surabaya–Sidoarjo. Terutama saat petugas Polres Sidoarjo hendak mengevakuasi crane. Jalur dari utara ditutup total.
Proses evakuasi cukup sulit. Beban crane 50 ton menjadikan mobil derek tidak mampu memindahkan crane dari tepi rel. Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP Tommy Ferdian lalu mendatangkan forklif untuk membantu memindahkan crane tersebut.
Hingga pukul 05.00 crane belum bisa dievakuasi. Upaya terus dilakukan. Sekitar pukul 07.20 crane dapat disingkirkan. Begitu juga dengan tiga gerbong kereta yang anjlok.
Karena kecelakaan itu, beberapa jadwal perjalanan kereta terganggu. Di antaranya, KA Mutiara Timur , KA Probowangi, KA Penataran, dan KA Komuter.
Polisi Periksa Petugas Palang Pintu
Aparat Satlantas Polres Sidoarjo melakukan penyelidikan atas insiden tabrakan maut KA inspeksi-crane yang memakan dua nyawa. Hingga kemarin petang empat orang saksi diperiksa.
Dari para saksi itu, satu nama menjadi fokus perhatian polisi. Dia adalah M. Rohman, 41, penjaga palang pintu lintasan di pertigaan Banjarkemantren-lingkar timur (Maspion III) itu. Sebab, salah satu pemicu terjadinya insiden maut tersebut adalah tidak tertutupnya palang pintu.
Selain sang penjaga palang pintu, mereka yang diperiksa adalah seorang pegawai pabrik pakan ternak yang kebetulan ada di lokasi, seorang supeltas (sukarelawan pengatur lalu lintas) yang biasa beroperasi di tempat tersebut, serta seorang penjual nasi yang juga ada di lokasi saat kejadian. ”Mereka kami periksa karena berada di dekat lokasi kejadian,” kata Kasatlantas Polres Sidoarjo AKP Tomi Ferdian.