Kabar Tito Karnavian Terima Suap, La Nyalla: Itu Hoaks
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Kadin Jawa Timur, La Nyalla tak percaya Jenderal Tito Karnavian menerima suap hingga miliaran rupiah. Menurutnya, sosok Tito Karnavian memiliki integritas dan reputasi baik.
La Nyalla menyakini isu tersebut ada muatan politik. “Itu kasus lama, itu sudah pernah diangkat tahun 20017. Kalau sekarang diangkat lagi gara-gara Pak Amin diperiksa di Polda Metro, enggak usah ditambah gaduh lah, apalagi ini tahun politik. Orang jangan dibuat curiga,” kata La Nyalla, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/10).
Sebelumnya, Amin Rais saat diperiksa sebagai saksi di Polda Metro Jaya sempat mendesak Kapolri Tito Karnavian untuk mundur dari jabatannya. Hal itu berkaitan dengan adanya dugaan menerima suap.
“Kemarin saya baca Pak Tito disuruh mundur, untuk apa Pak Tito mundur? Saya rasa enggak perlu mundur lah karena Pak Tito sudah on the track. Kalau ada orang ngomong begini begitu enggak usah didengerin lah yang penting tidak menyalahi aturan,” ujarnya.
Selain itu, La Nyalla juga menyoroti ihwal buku merah yang menyebut ada nama Tito sebagai penerima dana suap. La Nyalla tidak yakin yakin hal itu bisa dibuktikan secara hukum.
“Kalau yang disampaikan tadi buku merah, mau merah, mau putih, mau hitam, ini apa? Memang terbukti? Kalau misalkan Pak Tito terbukti harusnya bukan sekarang, sudah dari dulu. Ini kok sekarang diangkat?,” tuturnya.
“Kalau (kasus) Pak Tito dibuktikan juga saya yakin enggak akan ada buktinya, apalagi hanya dilihat dari CCTV ya katanya dirobek-robek kan masih katanya. CCTV juga bukan sebagai alat bukti, itu kalau diteruskan (ke proses hukum),” imbuhnya.
La Nyalla mencium adanya upaya untuk membenturkan lembaga kepolisian dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Tito Karnavian. Lagi-lagi tujuan utamanya, kata La Nyalla, ada pihak yang coba mengambil mau keuntungan politik.