Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kabul

Rabu, 18 Agustus 2021 – 12:36 WIB
Kabul - JPNN.COM
Warga Afghanistan naik ke atas pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul, Senin (16/8). Foto: Wakil Kohsar/AFP

Tentara Amerika kalang kabut karena tidak menyangka bahwa rakyat Mogadishu akan melakukan perlawanan. Sebuah operasi militer yang awalnya dianggap enteng ternyata menjadi skandal militer yang paling memalukan.

Presiden Bill Clinton memerintahkan diadakan operasi all out untuk menyelamatkan sandera. Dibutuhkan waktu 18 jam yang mencekam untuk menyelamatkan sandera Amerika. Peristiwa ini diabadikan dalam film ‘’Black Hawk Down’’ oleh sutradara Ridley Scott.

Film itu menggambarkan detail nyata kengerian dalam peristiwa itu.

Operasi penyelamatan behasil, tetapi reputasi militer Amerika kembali dipermalukan dan tercoreng di dunia. Pasukan Amerika dianggap gagal menghadapi pasukan milisia yang terdiri dari preman, tetapi mendapat dukungan masyarakat.

Kali ini hal yang sama terjadi lagi di Kabul. Skalanya jauh lebih besar dan dampaknya juga akan lebih besar.

Pasukan Amerika yang sudah bercokol di Afghanistan selama 20 tahun, akhirnya harus menarik diri dan kembali dipermalukan di mata internasional.

Setelah dua dekade menjaga dan melindungi rezim di Kabul, Amerika dipaksa lari karena serbuan pasukan Taliban. Hanya dalam waktu tiga bulan pasukan Taliban bisa menguasasi wilayah-wiayah strategis, dan kemudian mengepung Kabul.

Amerika tidak mau mengambil risiko, dan memutuskan menarik diri dari Kabul. Momen pasukan Amerika mengevakuasi staf kedubes dari Bandara Hamid Karzai menjadi momen yang lebih mengerikan dibanding Saigon 1975.

Masyarakat yang ketakutan oleh kehadiran Taliban memaksa masuk pesawat untuk menyelamatkan diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close