Kadek 'Jango' Pramartha, 10 Tahun Mempromosikan Budaya Bali lewat Majalah Kartun
Promosi dengan Cara Tinggalkan Majalah di Kursi PesawatKamis, 24 Maret 2011 – 08:21 WIB
Melalui Bogbog, Jango ingin mengangkat budaya-budaya Bali melalui bahasa yang universal. "Selain itu, kami ingin mengemas kritik sosial yang bisa dimengerti siapa saja, tapi membuat mereka yang membaca tetap tertawa," ungkapnya. Bagi Jango, kartun merupakan bahasa universal yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan.
Hal itu setidaknya dirasakan Jango saat mengenyam pendidikan di Univesity of Western Australia (UWA) pada 1993?1995. Di tengah kuliah tersebut, dia juga diminta menjadi asisten dosen oleh Carol Waren, antropolog yang biasa melakukan penelitian di Bali.
Ketika menjadi asisten dosen, Jango sering diminta memberikan materi kuliah. "Waktu itu bahasa Inggris saya masih parah, sehingga saya sering menggunakan bahasa kartun. Sering ketika saya menjelaskan melalui kartun, mahasiswa di kelas itu malah mengerti dan mereka menikmati dengan tertawa-tawa," jelas pria 45 tahun tersebut. Dari situ, akhirnya dia yakin keahliannya menggambar selama ini sangat bermanfaat.