Kadek 'Jango' Pramartha, 10 Tahun Mempromosikan Budaya Bali lewat Majalah Kartun
Promosi dengan Cara Tinggalkan Majalah di Kursi PesawatKamis, 24 Maret 2011 – 08:21 WIB
Sembari mengajak ke ruang workshop majalah Bogbog, dia mulai menjelaskan penerbitan majalah yang didirikan sejak 2001 tersebut. Sepulang dari Aussie, Jango tidak langsung membuat majalah Bogbog. Dia awalnya memilih berbisnis T-shirt untuk suvenir dengan berisi aneka desain kartun bermuatan kritik sosial serta globalisme Bali.
Melalui T-shirt itu, selain bisnis, ada sisi idealisme yang ingin dicapai Jango. Melalui kartun, dia dan kawan-kawannya ingin mengajak orang Bali serta masyarakat dunia melihat globalisme di Bali. Dia lantas menunjukkan sebuah kartun bertulisan gloBALIsme.
Mantan president of Indonesian Cartoonist Association itu menyatakan, majalah Bogbog awalnya dibuat atas kefrustrasian Jango dan beberapa temannya karena usaha T-shirt-nya gulung tikar lantaran terus melambungnya harga sewa stan di Kuta.