Kades Terima Eks Gafatar dengan Syarat...
jpnn.com - SIDOARJO – Eks anggota Gafatar asal Sidoarjo sudah tiba di Surabaya dini hari kemarin (23/1). Sebagian besar merupakan warga Desa Kureksari. Total warga Kureksari yang mengungsi ke Kalimantan berdasarkan data yang terhimpun berjumlah 16 kepala keluarga. Tiga diantaranya bersama istri.
Tiga dari total pengungsi yang dipulangkan tersebut sebenarnya telah mengurus surat pindah resmi. Mereka pindah berkaitan dengan gafatar ini. Namun kemarin mereka yang terlanjur pindah juga ikut dipulangkan bersama warga lainnya.
“Suatu saat ketika mereka akan pindah lagi, kami tidak berhak melarang,” ujar Kepala Desa Kureksari, Trisnadi
Menanggapi kepulangan warga desanya, Trisnadi akan tetap menerima mereka namun dengan syarat. Trisnadi tidak ingin warga desanya banyak yang tergabung dengan aliran sesat hingga membuat malu desanya. “Syaratnya mereka janji tidak akan mengulangi lagi,” katanya.
Trisnadi mengaku enam warganya sempat bertemu dengannya dipontianak sebelum dipulangkan. Mereka semua telah sadar gerakan yang diikutinya sesat. “ Mereka sudah akui kesalahannya,” tambahnya.
Sebelumnya, Trisnadi pernah memecat sekretaris Desanya yang tergabung dengan organisasi ini pada 2013 lalu. Trisnadi sempat memperingatkan AC, sekretarisnya ketika 2007 lalu tergabung dengan aliran Ahmad Moesadek. Ternyata AC mengulanginya lagi pada 2013 dengan gabung di Gafatar. “Dulu ngilang ke Kalimantan,” katanya.
Joni, warga Kureksari mengaku dirinya akan tetap bersikap baik dengan warga yang dipulangkan. Pria yang bekerja dibengkel ini akan tetap bertetangga tanpa pilih-pilih. “Warga masih menerima kok,” katanya.
Pihak Desa Kureksari akan undang tokoh masyarakat, pemuka agama hingga kapolsek dan Koramil untuk bersama memberikan penyuluhan tentang bahaya aliran ini. Sebenarnya, dalam pertemuan bersama warga maupun pengajian sudah sering disampaikan tentang sesatnya organisasi ini.