Kaesang Pangarep KKN di Desa di Tengah Hutan, tak Gampang Ditemui
Tapi, tetap saja kehadiran seorang putra presiden di daerah seterpencil itu tak pelak ”menghebohkan”. ”Cling,” Gumeng pun seperti tiba-tiba saja muncul di peta.
Dari desa yang sebelumnya mungkin hanya dikenal warga desa sebelahnya, tiba-tiba jadi sorotan luas media dan masyarakat. Aparat keamanan berjaga sejak tapal batas. Petugas kesehatan lalu-lalang.
Mungkin Gumeng hari-hari ini tak ubahnya Leicester yang mendadak dikenal orang setelah klub sepak bolanya menjuarai Premier League Inggris. Dan, Kaesang adalah Jamie Vardy-nya.
Dari Terminal Mojokerto, Gumeng berjarak lebih dari 30 kilometer. Melewati jalan raya menuju Pacet, destinasi wisata andalan Mojokerto. Lalu berbelok ke kanan.
Jalanan menuju Gumeng sempit. Seandainya ada dua mobil berpapasan, satu harus berhenti. Kemarin, sepanjang perjalanan dari jalan raya menuju Gumeng, selain hutan dan jurang, di beberapa titik tampak satu–dua orang yang duduk di sepeda motor sambil menyorongkan ponsel ke atas. Mencari sinyal.
Pintu masuk ke Gumeng ya hanya dari arah jalan raya menuju Pacet itu. Mungkin karena pertimbangan itu pula Kaesang ditempatkan di sana. Agar secara pengamanan lebih mudah.
Sekretaris Militer Presiden Marsekal Muda Hadi Tjahjanto hingga tadi malam belum bisa dikonfirmasi perihal prosedur pengamanan Kaesang, khususnya saat berada di luar Jakarta. Tapi, mengacu ke PP Nomor 59 Tahun 2013 tentang Pengamanan Presiden dan Wapres, Mantan Presiden dan Wapres Beserta Keluarganya, dan Tamu Setingkat Kepala Negara atau Pemerintah, sebagai anak presiden Kaesang memang wajib mendapat pengawalan dari Paspampres.
Kaesang mendapat tiga jenis pengamanan. Yakni, pengamanan pribadi dan kegiatan serta pengawalan. Dalam PP itu, pengamanan pribadi terhadap Kaesang dilakukan oleh Paspampres. Namun, tidak spesifik disebutkan apakah harus melekat seperti presiden.