Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kairo Mencekam, Wakil PM Mundur

Pasca-Kerusuhan Sektarian Terburuk pada Minggu Lalu

Rabu, 12 Oktober 2011 – 22:44 WIB
Kairo Mencekam, Wakil PM Mundur - JPNN.COM
Slogan maupun teriakan "Enyahlah kekuasaan militer" mewarnai prosesi pemakaman. Banyak warga menuding militer sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas rusuh sektarian yang menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 500 orang lainnya.

 

Kerusuhan, yang dipicu oleh bentrok aparat keamanan dan komunitas Kristen Koptik, itu merupakan insiden terburuk dan paling banyak menelan korban sejak revolusi yang menjatuhkan rezim Hosni Mubarak delapan bulan lalu. Sejumlah warga Muslim mendukung kolega mereka dari komunitas Kristen. Mereka melancarkan puasa atau mogok makan sebagai solidaritas. Kampanye yang dinamai "Fast4Egypt" menyebar lewat situs jejaring sosial.

 

"Rakyat ingin menumbangkan panglima tertinggi," seru para pelayat merujuk pada jenderal Hussein Tantawi selaku pimpinan SCAF, yang telah berkuasa sejak 11 Februari lalu setelah tumbangnya Mubarak. Pernyataan warga itu juga didukung laporan forensik bahwa kebanyakan korban tewas akibat tembakan senjata dan ditabrak kendaraan lapis baja militer.

 

Kendati begitu, militer telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka akan menumpas habis setiap unjuk rasa di masa mendatang. SCAF juga menyatakan akan mengambil langkah untuk menstabilkan keamanan. SCAF juga telah memerintahkan PM Sharaf untuk membentuk tim pencari fakta kerusuhan yang terjadi di pusat Kota Kairo itu. Saat ini penyidik militer memeriksa 25 tersangka yang diduga terlibat dalam bentrok itu. Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi ancaman hukuman hingga seumur hidup.

 

KAIRO - Pemerintah sementara Mesir di bawah Dewan Tinggi Militer (SCAF) mulai melakukan penyelidikan atas bentrok dan kerusuhan sektarian yang menewaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close