Kaitan Antara Aman Abdurrahman, Zainal Ansori, dan Dita
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, peledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) terkait dengan kerusuhan di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob.
”Mereka (JAD, Red) maunya main panas. Begitu ada penangkapan, maunya ada pembalasan,” kata jenderal polisi dengan empat bintang di pundak tersebut.
Tito mengatakan bahwa Dita Oeprianto merupakan anggota JAD yang berafiliasi dengan Aman Abdurrahman, napi kasus terorisme yang kini mendekam di Nusakambangan. Dita juga serangkai dengan gelombang penangkapan plot serangan Jawa Timur yang digagalkan pada 2016 dan 2017.
Kemudian, Tito bercerita bahwa pada 2016, Aman Abdurrahman menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Zainal Ansori, yang bermukim di Paciran. Itu terjadi pada Desember 2016 di Malang. Ketika itu, Zainal bahkan mengundang semua sel JAD ke Kota Apel tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Zainal menyampaikan pesan dari ISIS pusat yang memerintah semua anggotanya untuk melakukan amaliah. Atau melakukan aksi teror di kota tempat mereka berada. Nah, plot di Jawa Timur bisa digagalkan.
Di antaranya, penangkapan sejumlah anggota JAD yang berencana menyerang pos polisi di Kertajaya Indah, Surabaya, dan pengeboman sejumlah objek vital di Surabaya pada 2017. Zainal Ansori ditangkap di Paciran setelah tertangkap basah menyusun plot serangan ke polsek setempat.
Penangkapan Zainal Ansori itu sempat memicu penyerangan polantas di Tuban yang berakhir dengan tewasnya empat anggota sel JAD Jawa Tengah pada April 2017 di hutan di perbatasan Tuban–Jawa Tengah.
BACA JUGA: Otak Peledakan Bom di Surabaya Baru Pulang dari Syria