Kakak Ibu
Oleh Dahlan IskanDi Samarinda-lah Yu Tun mendapatkan suami. Seorang pegawai rendahan di kantor pemda. Asal Klaten, Jateng. Yang orangnya amat keras.
Sudah jodoh. Orang sekeras itu mendapat istri wanita selembut kakak saya. Sang suami meninggal dunia sekitar lima tahun lalu.
Di Samarinda pula Yu Tun menjadi aktivis Muhammadiyah. Yu Tun pernah menjadi ketua Aisyiah Kaltim.
Meski kami keluarga tarekat tapi saya tidak kaget. Kakak perempuan saya satunya lagi juga aktivis HMI. Ketua Korps HMI-wati Jatim.
Mendengar cerita-cerita lama seperti itu Yu Tun terlihat kian semangat. Sampai minta didudukkan. Sebentar. Saya pun minta maaf. Dua tahun tidak menengoknya. Tapi tidak ada satu reaksi tertentu.
Tahun lalu istri saya harus masuk RSUD Samarinda. Untuk diambil batu ginjalnya. Tidak ada RS di Surabaya yang punya alat baru yang diperlukan jenis batu ginjal istri saya.
BACA JUGA: Serbaada di Samarinda
Saya pun minta Yu Tun diopname. Di kamar depan. Sekalian. Saya menunggui dua pasien.