Kakek Enur Berangkat Mengemis Diantar Sopir Pribadi
"Jadi hasil mengemis ini untuk membantu saja. Anak saya tahu saya mengemis. Tetapi mau bagaimana lagi karena memang kebutuhan untuk sehari-hari tidak terpenuhi," bebernya.
Enur berharap, pemerintah dapat memperhatikan kehidupannya dengan bantuan apapun. Sebab dia juga tak ingin lagi kembali mengemis di jalan. Sebab selama ini Enur mengaku belum pernah mendapatkan bantuan baik dari pemerintah daerah maupun desa.
"Saya juga tidak tahu kenapa tidak mendapatkan bantuan. Mungkin karena saya orang tidak punya jadi disisihkan saja. Hanya sembako dapat sebulan sekali, nebus Rp10 ribu ke RW," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Bogor Azrin Syamsudin mengaku tak bisa langsung mempercayai keterangan yang disampaikan Enur. Perlu dilakukan pengecekan langsung. Karena ada yang janggal. Misalnnya biaya sewa mobil dan sopir yang hanya Rp80 ribu.
"Setelah identifikasi ini kami akan lakukan home visit, betul tidak dia warga Kabupaten Bogor," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dan kepala desa sesuai domisili yang bersangkutan. Jika benar keterangan yang diberikan maka akan dibuat berita acara perjanjian agar kakek dua cucu itu tidak lagi melakukan aktivitasnya, baik di Kota Bogor atau di lokasi manapun.
Jika tidak mematuhinya maka saat terjaring kembali yang bersangkutan akan dibawa ke balai rehabilitasi untuk dilakukan pembinaan.
"Jangan lagi melakukan kegiatan di kota.Kalau tertangkap sekali lagi maka akan kami masukan ke balai rehabilitasi untuk dilakukan pembinaan atau akan dikenakan perda," tegasnya.