Kalau Presiden Gagal Dilengserkan, Oposisi yang Mundur
jpnn.com - SEOUL – Parlemen Korea Selatan akhirnya satu suara. Mereka sepakat menurunkan Presiden Park Geun-hye.
Kamis (8/12) kemarin, sebanyak 171 legislator dari partai oposisi dan legislator independen menandatangani mosi pemakzulan. Parlemen Korsel telah memutuskan bahwa voting untuk menentukan nasib Park dilakukan hari ini.
"Kami sekarang berada di persimpangan yang akan menentukan apakah kami membuat kemajuan dalam sejarah Republik Korea atau tidak,’’ tegas Ketua Fraksi Partai Demokratik Woo Sang-ho.
Untuk mengajukan mosi pemakzulan, dibutuhkan dukungan lebih dari separo anggota parlemen. Yaitu, setidaknya 151 orang. Berkas mosi pemakzulan Park kemarin diserahkan pada pukul 14.45.
Berkas setebal 40 halaman itu berisi tentang tudingan suap, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran tugas konstitusional oleh presiden perempuan pertama Korsel tersebut.
Oposisi awalnya menginginkan voting dilakukan pada Jumat (2/12). Namun, pada detik terakhir, mereka berubah pikiran. Sebab, sebagian legislator dari partai oposisi tidak yakin golongan anti-Park di tubuh partai Saenuri akan memberikan dukungan.
Saenuri adalah partai yang digawangi Park. Tanpa dukungan dari sekitar 40 legislator Saenuri yang anti-Park tersebut, pemakzulan memang tidak mungkin terjadi. Sebab, untuk pemakzulan, diperlukan dukungan dari setidaknya 200 legislator.
Beberapa legislator dari oposisi pada saat itu juga ikut goyah. Karena itulah, mosi pemakzulan akhirnya baru diajukan kemarin. Oposisi yakin kali ini legislator Senuri memberikan dukungan. ’’Bahkan, legislator pro-Park di Saenuri tidak bisa menentang keinginan rakyat. Mereka tahu, jika pemakzulan gagal, partai itu akan mendapatkan pukulan politik yang lebih besar,’’ tegas Lee Nae-young, profesor ilmu politik di Korea University, Seoul, yang memprediksi pemakzulan hari ini.