Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kalau Saya Sakit, Siapa yang Nanti Merawat?

Kamis, 01 November 2018 – 00:06 WIB
Kalau Saya Sakit, Siapa yang Nanti Merawat? - JPNN.COM
Keluarga korban jatuhnya Lion Air JT610: Mariana (kanan) menangis di posko crisis center halaman Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Foto: JAWA POS PHOTO

jpnn.com - Mata sembap dan isak tangis keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 menambah kelabu suasana Gedung Sentral Visum dan Medikolegal Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Raden Said Sukanto, yang dikenal dengan nama RS Polri Kramat Jati itu.

FERLYNDA PUTRI-JUNEKA S. MUFID, Jakarta

Salah seorang keluarga korban adalah Toni Priyonoadhi. Putri ketiganya, Puspita Eka Putri, turut menjadi korban. ”Tanggal 26 lalu anak saya ulang tahun yang ke-24,” ungkap Toni lirih, Selasa (30/10).

Foto-foto yang dijepret saat Putri ulang tahun masih tertempel di kamar rumahnya yang berada di Bali View Jatiwaringin, Bekasi. Sesuai pesan perempuan berhijab itu pada malam sebelum berangkat, foto-foto di kamar tersebut tidak boleh dicopot. ”Dia juga tidak mau diantar ke bandara,” kenang Toni.

Anak ketiganya itu kukuh ingin berangkat sendiri. Padahal, sebelumnya, entah mama atau saudaranya pasti selalu mengantar. Toni merasa kecolongan karena menuruti apa yang diucapkan putrinya.

”Saya dapat kabar dari saudara bahwa pesawat Putri kecelakaan. Itu saya sedang nyetir. Mobil saya pinggirkan. Saya menangis,” bebernya. Hatinya berkecamuk. Putri yang paling dekat dengannya telah menghadap Sang Pencipta.

Kesedihan mendalam juga menggelayut di hati Firman Linus. Sahabatnya, Paul Ferdinan Ayorbaba, ada di dalam Boeing 737 Max 8 yang jatuh itu. Sebelum berangkat, Firman sempat mengantar sang rekan, bahkan merekam video Ferdinan ketika masuk ke bandara. ”Di kantor, Pak Ferdi (sapaan Ferdinan, Red) itu satu meja dengan saya,” kenang pegawai PT Marindo tersebut.

Mereka sering bertukar cerita. Sering makan siang bersama. Yang membuat Firman makin sedih adalah kukuhnya Ferdi untuk berangkat ke Pangkalpinang. Padahal, Firman-lah yang sebenarnya ditugaskan untuk berangkat ke sana mengantar dokumen.

Kepergian mendadak orang-orang tercinta membuat keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 begitu terpukul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News