Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci
Datangkan Imam dari Palestina, Satu Rakaat Baca Satu JuzMinggu, 14 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Misalnya, untuk KRJ tahun ini dihelat taushiyah humor (1/8), dongeng anak (9/8), dan angkringan Ramadan bersama wali kota (10/8). Karena Agustus merupakan bulan peringatan kemerdekaan Indonesia, beberapa kegiatan bernuansa 17-an pun dilaksanakan, seperti lomba kor perjuangan dan lomba gapura KRJ.
Untuk menyelenggarakan KRJ selama sebulan penuh, dana yang dikeluarkan cukup fantastis, yakni mencapai Rp 256 juta. Dana sebesar itu, antara lain, untuk acara pembukaan yang diisi parade beduk (Rp 23 juta), penyelenggaraan even (Rp 21 juta), dan sisanya untuk takjil serta mengadakan berbagai lomba. ”Untuk lomba gapura sendiri, kami menyubsidi tiap gapura Rp 250 ribuan,” tambah alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu.
Ternyata, kemeriahan pesta Ramadan sekaligus Agustusan itu tidak hanya diikuti oleh warga yang beragama Islam. Salah satu even, yakni lomba kor lagu perjuangan dan islami, diikuti pula oleh warga nonmuslim. ”Ada ibu-ibu Nasrani jadi dirigen ketika grupnya menyanyikan lagu islami. Dia ikut pakai jilbab,” kata Ismail, lantas tertawa.