Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Ikon Jogjakarta di Bulan Suci
Datangkan Imam dari Palestina, Satu Rakaat Baca Satu JuzMinggu, 14 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Kampoeng Ramadan Jogokariyan (KRJ) dirintis sejak tujuh tahun lalu. ”Awalnya, kami ingin memberdayakan para pedagang makanan di sekitar masjid. Soalnya, kalau bulan puasa, mereka tidak bisa berdagang,” kata Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan Ismail.
Awalnya, kata Ismail, diselenggarakan pasar sore di sekitar kompleks Masjid Jogokariyan. Tujuannya mewadahi para pedagang agar tetap bisa mencari nafkah sembari menjaga kekhusyukan bulan puasa. Tetapi, dari tahun ke tahun, jumlah pedagang bertambah dan akhirnya berjajar di jalan sepanjang 1 kilometer itu.
Untuk berjualan di tempat tersebut, para pedagang tidak dipungut biaya. Hanya beberapa produk yang sudah memiliki ”nama” yang diminta kontribusi. Untuk biaya operasi, pengelola mendapatkan dana dari sumbangan warga, sponsor, dan dukungan APBD Kota Jogjakarta. ”Bagi Pemkot Jogja, Kampoeng Ramadan Jogokariyan dinilai dapat mendukung pariwisata,” kata Ismail.