Kampus Diminta Memperbanyak Dosen dari Kalangan Praktisi
jpnn.com, JAKARTA - Plt Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Ditjen Diksi Kemendikbud Agus Indarjo mengatakan, program penguatan program studi (prodi) vokasi lewat '"Pernikahan Massal" mendorong populasi dosen tamu yang berstatus dosen tetap dari industri dan dunia kerja di perguruan tinggi vokasi bisa meningkat dengan pesat.
Dosen tamu yang berstatus dosen tetap ini akan melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat) seperti dosen-dosen tetap lainnya.
"Tanpa kehadiran para dosen profesional dari kalangan praktisi tersebut, pendidikan vokasi tidak akan optimal," tegas Agus dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu (27/5).
Selain itu kampus tetap didorong untuk mengundang para dosen tamu berstatus tidak tetap untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Agus mengatakan, para dosen tetap di kampus harus didorong untuk memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui oleh dunia industri dan dunia kerja.
Selain itu, dalam kurun waktu tertentu, misal beberapa tahun sekali, para dosen vokasi juga didorong untuk magang di industri selama beberapa bulan.
"Hal ini untuk me-refresh dan meningkatkan kompetensi mereka, dengan terjun langsung di industri, meninggalkan kampus untuk sementara waktu," terangnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengungkapkan, pihaknya akan berupaya program penguatan ini akan dilakukan terus menerus secara maksimal.
“Kami berharap dalam beberapa tahun ke depan sudah terwujud output dan outcome yang masif, yang menghasilkan SDM Indonesia unggul dan berkompeten, serta banyak industri nasional yang berdaya saing global,” pungkas Wikan.
Kemendikbud akan memulai gerakan "Pernikahan Massal” (Link and Match) antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (DUDI).
Target program penguatan ini adalah sekitar 100 prodi vokasi di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) agar melakukan pernikahan massal di tahun 2020 dengan puluhan bahkan ratusan industri.
Program ini akan diteruskan dan dikembangkan di tahun-tahun berikutnya dengan melibatkan lebih banyak prodi vokasi. (esy/jpnn)