Kampus tak Bisa Lagi Seenaknya Rekrut Mahasiswa Baru FK dan FKG
Padahal, FK dan FKG harus memiliki rumah sakit (RS) pendidikan untuk mendapatkan kuota maksimal.
Selain itu, akreditasi program studi (prodi) maupun institusi bisa menjadi pertimbangan dalam memberikan kuota nasional. Kampus dengan akreditasi A mendapatkan alokasi kuota lebih banyak ketimbang akreditasi B.
Ari mengatakan, program kuota nasional bisa menjadi solusi penumpukan mahasiswa kedokteran.
Selama ini terjadi penumpukan distribusi mahasiswa kedokteran di wilayah Jawa. Sementara itu, di Papua dan Papua Barat sangat kekurangan dokter.
Pemerintah harus menjadikan kualitas FK dan FKG di kawasan timur lebih baik. Sehingga bisa menampung mahasiswa baru sebanyak-banyaknya.
’’Kemudian dibuat regulasi 60 persen lulusannya harus bekerja di daerah setempat. Pasti bisa mengatasi kesenjangan tenaga kesehatan,’’ kata Ari. (wan/ca)