Kanguru Juga Hewan Asli Papua, Kecil Menggemaskan
Kemudian juga terdapat delapan ekor rusa. Ada yang tanduknya telah bercabang tiga. Taman dibangun oleh Bupati Merauke Frederikus Gebze. Hewan-hewan yang ada diperoleh dengan cara membeli dari warga. Umumnya merupakan hasil dari berburu.
Polche yang sehari-hari juga berprofesi sebagai penyanyi di Merauke ini lebih lanjut mengatakan, aktivitas berburu kanguru banyak dilakukan warga yang bermukim di sekitar hutan. Ia mengakui Walab termasuk hewan yang dilindungi.
Tapi aktivitas berburu juga sudah turun temurun dilakukan warga sejak zaman dahulu. Hewan endemik itu dikonsumsi seperti daging rusa atau sapi.
"Kalau dapat yang kecil dipelihara. Tapi kalau berukuran besar dijual atau dikonsumsi. Kalau mau cari dagingnya datang saja ke pasar-pasar yang ada di Merauke," ucapnya.
Di pasar-pasar Merauke, harga satu kilogram daging kanguru berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu/kg. Harganya hampir sama dengan daging rusa, namun lebih murah dari daging sapi yang berkisar Rp 100 ribu/kg.
"Rusa sebenarnya bukan asli Papua, tapi di Merauke cenderung terkenal sate rusa. Karena banyak dijual di warung-warung pinggir jalan. Kalau kanguru dari zaman nenek moyang kami sudah hidup di Merauke. Dagingnya enak, tidak ada kolesterol," ucap Polche.
Taman Satwa Yamai Atib didirikan berawal dari keinginan Bupati Merauke menjaga hewan-hewan asli Papua dari kepunahan. Taman dibangun sejak Januari 2017 lalu dan kemudian dibenahi hingga kondisinya lebih baik pada Agustus lalu.
Taman hanya dibagi dua bagian. Satu bagian berupa lapangan seluas sekitar 80 x 25 meter lengkap dengan deretan beberapa kandang di bagian paling belakang. Lapangan luas menjadi tempat seluruh hewan berada. Di bagian tengah dibuat gundukan menyerupai bukit kecil dikelilingi kolam, tempat hewan-hewan ingin berendam dan minum.