Kanguru Juga Hewan Asli Papua, Kecil Menggemaskan
Bagian kedua menjadi tempat masyarakat yang ingin melihat secara dekat rusa, kanguru dan kasuari. Bagian pertama dan kedua hanya dibatasi pagar setinggi satu setengah meter. Di bagian pengunjung terdapat tiga buah gazebo diberi nama masing-masing ketiga hewan yang ada. Beberapa ekor walabi terlihat dibiarkan berkeliaran di sekitar gazebo.
Masyarakat bebas berkunjung dan tidak dipungut biaya. Namun bagi yang ingin sekadar membantu kebutuhan makanan hewan-hewan itu, masyarakat dapat memasukkan sumbangan sukarela pada sebuah kotak amal yang disediakan.
"Makanannya itu pisang, terong, mentimun, kangkung dan kol. Itu kami potong-potong dan disatukan. Lalu diberikan pada ketiga jenis hewan yang ada. Biasanya dimakan semua. Kalau sudah bawa ember, mereka akan berkumpul. Sudah tahu kalau mau makan," tutur Polche.
Yamai Atib bukan sekadar taman satwa, dimaksudkan juga sebagai tempat penangkaran. Kini sudah dua ekor Walab lahir di taman itu.
“Hewan di taman ini milik Pak Bupati, tanahnya milik pemerintah. Karena tanah kosong dibuat taman satwa. Saya bangga dengan Pak Bupati, idenya brilian. Takut habis (punah kanguru, kasuari dan rusa),” pungkas Polche.***