Kantor Yayasan N7W Fiktif
Investigasi Tim Dubes RI di Swiss soal Vote KomodoKamis, 03 November 2011 – 04:56 WIB
Dia berharap, agar tidak ada lagi pola mempromosikan Komodo yang berakhir pada perdebatan panjang. Mantan Pembantu Rektor Universitas Udayana itu mengatakan, jika Komodo adalah simbol bangsa. Jangan sampai dirusak oleh organisasi yang tidak jelas dan hanya mencari keuntungan sesaat.
Putra menambahkan, kalau sekarang rakyat benar-benar meminta bukti rupiah yang dikeluarkan untuk SMS, lebih baik untuk konservasi. Bukan untuk mendapatkan gelar yang ujung-ujungnya tidak ada jaminan keberlangsungan hidup Komodo tetap langgeng. "Apalagi, dana penelitian untuk mempertahankan Komodo selama ini saya dapat dari Jepang," jelasnya.
Konsultan kebun binatang yang memiliki koleksi Komodo itu lantas menceritakan percobaan TNK dijadikan mass tourism sekitar 1994. Saat itu, ada satu tempat dimana Komodo bisa diberi makan oleh wisatawan. Namun, hal itu justru mengubah hewan langka itu menjadi manja.