Kapolda: Hanya Hujan Bisa Hentikan Kebakaran Lahan
jpnn.com, PONTIANAK - Kasus kebakaran lahan di wilayah Kalimantan Barat sudah mencemaskan. Pemadam kebakaran (damkar) swasta Kota Pontianak berperan penting dalam menangani kebakaran lahan. Namun antara damkar swasta dan pemerintah tak sinergi.
Ketua Forum Kebakaran Swasta Kota Pontianak, Ateng Tanjaya mengaku, koordinasi yang dilakukan dengan pihak pemerintah hanya ada di lapangan. Masing-masing petugas yang ada di lapangan mengambil posisi, karena keadaan saatnya ini sudah darurat.
"Keadaan sudah gawat darurat, mereka mengambil posisi," ujarnya usai melakukan konsolidasi bersama para damkar swasta di salah satu kedai Kopi di Jalan Siam Pontianak, Kamis (23/8).
Konsolidasi terus ditingkatkan untuk berkerja sama di lokasi. Pertama-tama pasti koordinasi dilakukan antar sesama damkar swasta. Selanjutnya dengan instansi lain dalam rangka menghadapi tugas yang menurut dia begitu berat ini. Karena jalinan kebersamaan harus dilakukan."Berat sama dipikul, ringan sama di jinjing. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," tuturnya.
Sejauh ini dalam mengatasi kebakaran lahan damkar swasta menghadapi beberapa kendala. Ditambah lagi sinergi antar damkar dan pihak pemerintah belum terjalin. Pemerintah belum pernah memberikan bantuan khususnya untuk kebakaran hutan dan lahan.
Tapi damkar swasta kata dia tetap solid. Dirinya mengaku selama ini sinergitas yang mantap terjalin antara pihak damkar swasta yaitu kerjasama dengan mitra kepolisian dan masyarakat. Sampai-sampai Kapolda Kalbar diakui dia turun ke lapangan.
"Untuk dana, mereka damkar swasta, swakarsa, relawan, tapi kalau temporer ada indisidental kebakaran biasa no problem. Tapi sekarang setiap hari kebakaran lo, udah pasti pengorbanan waktu dan tenaga, artinya mesin sudah rusak, minyak dan lainnya, maintenance sudah tidak mampu," paparnya.
Namun, damkar swasta mempunyai semboyan bahwa yang mampu keluar dana. Sedangkan yang belum mampu keluar tenaga. Makanya damkar swasta begitu solid. Mereka mengeluarkan dana dan tenaga.