Kapolda: Ini Pembunuhan yang Cukup Sadis
Korban Niconius sampai muntah darah di lokasi. Dia masih sempat memanggil orangtuanya. "Dia bilang mama-mama, panggil ibunya. Diegrek juga disitu sampai meninggal dunia," tandasnya.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Benedictus Anies Purnawan, menyebutkan, hasil pemeriksaan pelaku sudah empat kali berencana menghabisi korban. Namun yang kelima niat jahat itu dilaksanakan dengan membayar dua remaja dengan bayaran masing-masing Rp200 ribu.
"Sebenarnya dijanjikan Rp1 juta. Tapi baru dibayar Rp400 ribu untuk dua pelaku," kata Kombes Pol Benedictus Anies Purnawan.
Jasad korban sendiri ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Kepala korban Dona dalam keadaan terpisah. Jasad anak dan ibunya ditemukan berjarak 100 meter dari lokasi pembantaian itu.
"Ditemukan di TKP kepala korban sudah terpisah. Posisi mayat tinggal tulang-tulang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dona Sitorus (32) bersama anaknya Niconius (4), dan tetangganya Ita Susanti (44) menghilang sejak Kamis, 26 Oktober lalu. Menurut Ridwan, suami Dona Sitorus, ketika itu istri bersama anaknya pamit pergi berbelanja ke kelurahan Muara Tebo mengunakan motor Yamaha Jupiter sekira pukul 13.00 WIB.
Ikut bersama istrinya ketika itu Ita Susanti, 44, teman sang isteri yang masih bertetangga. Sebelum pergi, isterinya pamit kepada anak pertamanya, berumur 8 tahun yang saat itu dititipkan ke tetangga. Sejak saat itu, isteri dan anaknya tidak pulang-pulang hingga akhirnya ditemukan hanya tinggal tulang belulang. (pds)