Kapolda Sulteng Ungkap Fakta Teror Sigi, Mohon Disimak
jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa kekerasan yang menelan korban jiwa di Kabupaten Sigi, Sulteng, (27/11) dipastikan tidak diikuti aksi pembakaran gereja.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso.
“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, Minggu.
Ia menegaskan, aksi kekerasan oleh orang tak dikenal (OTK) itu hanya membakar rumah yang dijadikan tempat pelayanan warga.
“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” katanya.
Dari sembilan rumah itu dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja, tetapi terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.
Ia mengatakan, pada 09.00 WIB Jumat (27/11), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras kurang 40 kilogram.
“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” katanya.