Sikapi Kasus Pembunuhan di Sigi, Fahira Idris: Itu Tindakan Biadab
jpnn.com, JAKARTA - Kasus penyerangan dan pembunuhan di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang diduga dilakukan kelompok teroris MIT adalah tindakan biadab.
Pemerintah harus memastikan kelompok teroris yang melakukan tindakan keji ini segera ditangkap dan diusut tuntas motifnya agar tidak memberi ruang bagi pihak-pihak tertentu yang ingin memperkeruh suasana.
Selain itu, peristiwa ini diharapkan menjadi aksi teror yang terakhir. Artinya kelompok teroris ini harus benar-benar ditumpas tuntas.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan apa yang terjadi di Sigi adalah kejahatan luar biasa. Pelaku teror termasuk kelompoknya harus segera ditangkap dan ditumpas tuntas.
Penyelesaian kasus ini secara tuntas menjadi penting agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana. Jangan sampai tujuan dari kelompok teroris ini yaitu menciptakan suasana tak kondusif dan menciptakan kekacauan untuk mengoyak persatuan dan memecah belah bangsa tercapai.
“Ini kejahatan luar biasa. Pelaku dan kelompoknya harus segera ditangkap dan diusut tuntas agar masyarakat bisa tenang dan tidak mudah diprovokasi pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Tujuan mereka jelas agar kita saling curiga, saling menyalahkan, dan terjadi perpecahan. Kelompok ini tidak mewakili agama apapun. Jangan sampai kita mengikuti keinginan mereka yang ingin bangsa ini saling curiga. Oleh karena itu pihak keamanan harus bergerak cepat mengusut tuntas kasus ini,” tukas Fahira Idris di Jakarta (2/12).
Fahira meyakini dengan kemampuan, pengalaman, dan semua sumber daya yang dimiliki baik oleh Polri maupun TNI, kelompok yang menebar teror di Sigi ini bisa segera diringkus. Kecepatan menangkap, mengungkap dan mengusut kasus ini menjadi penting agar kondusifitas kembali terjaga dan menutup celah terjadi gesekan.
“Kalau kita saling curiga dan terprovokasi maka sama saja kita memuluskan tujuan kelompok teroris ini. Pemerintah harus memastikan bahwa peristiwa ini menjadi yang terakhir. Segera tangkap dan tumpas kelompok teror ini,” pungkas Fahira.