Kapolresta Barelang Minta Maaf ke Warga NTT di Batam
Kejadiannya saat itu berawal ada tim dari Polresta Barelang yang lagi mengejar pelaku begal, Minggu (19/11) subuh sekitar pukul 04.00 WIB.
Pelaku yang dikabarkan lari masuk ke pemukiman warga di kawasan ruli Batubatam, dikejar oleh tim polisi dari Polresta Barelang hingga ke dalam.
"Saat mengejar pelaku begal ke dalam ruli di Batubatam, kebetulan ada warga ruli Batubatam yang lagi menggelar pesta adat. Saat warga mulai ditanyai polisi satu persatu, tak satupun warga yang mengaku tahu dan melihat ada orang yang berlari di dalam ruli Batubatam," ujar Romo Paschal.
Dari situlah, lanjut Romo Paschal, polisi yang tak mendapati pelaku begal marah dan tak percaya atas pengakuan warga ruli Batubatam.
"Dari situlah salah satu oknum polisi emosi dan memukul keenam warga ruli Batubatam yang kebetulan semua warga asal NTT. Tak hanya memukul, oknum polisi tersebut juga mengeluarkan kata-kata kotor atau hinaan. Itulah yang membuat warga tak terima dengan perlakuan satu oknum polisi Polresta Barelang. Mereka mengadu ke saya, karena mereka umat saya," terang Romo Paschal.
Bahkan, lanjut Romo Paschal, saat itu oknum polisi tersebut juga mengeluarkan tembakan peringatan di tengah pemukiman warga yang lagi tertidur. Sontak hal tersebut membuat warga ruli Batubatam kaget dan ketakutan.
Polisi, lanjut Romo Paschal, setelah terjadi pemukulan, sempat membawa beberapa warga ruli Batubatam ke Mapolresta Barelang untuk diperiksa, karena dianggap menyembunyikan pelaku begal.
"Ternyata dalam pemeriksaan di Mapolresta Barelang, beberapa warga ruli Batubatam yang diperiksa, tak terbukti menyembunyikan pelaku begal. Warga tersebut langsung dibebaskan polisi," kata Romo Paschal.