Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kapolri Idham Azis: Djoko Tjandra Sangat Licik dan Pandai

Jumat, 31 Juli 2020 – 19:04 WIB
Kapolri Idham Azis: Djoko Tjandra Sangat Licik dan Pandai - JPNN.COM
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis meminta maaf. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Bareskrim Polri telah menangkap Djoko Tjandra di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (30/7). Penangkapan ini adalah bentuk komitmen Polri membantu pemerintah meringkus para koruptor kelas kakap.

Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, penangkapan Djoko berawal dari perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua pekan lalu. Saat itu Jokowi memerintahnya untuk mencari sekaligus menangkap Djoko Tjandra.

Dengan sigap dan cepat, perintah itu langsung dilaksanakan dengan membuat tim kecil. "Perintah itu kemudian kami laksanakan. Kita bentuk tim kecil karena infonya yang bersangkutan berada di Malaysia," ujar Idham dalam keterangannya, Jumat (31/7/).

Usai tim terbentuk, pihaknya langsung mengirimkan surat kepada kepolisian Malaysia. Surat tersebut berisi permintaan kerja sama antara police to police untuk menangkap Djoko Tjandra yang ketika itu terdeteksi berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Proses kerja sama dan kerja keras tim membuah hasil. Sampai akhirnya keberedaan Djoko Tjandra diketahui. Kemudian pada hari Kamis (30/7), Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo berangkat ke Malaysia untuk memimpin proses penangkapan. Turut mendampingi Kadiv Propam Polri Irjen Sigit.

"Djoko Tjandra ini memang licik dan sangat pandai. Dia kerap berpindah-pindah tempat. Tapi, alhamdulillah berkat kesabaran dan kerja keras tim Djoko Tjandra  berhasil diamankan," tambah mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Idham juga mengatakan, penangkapan Djoko Tjandra merupakan komitmen Polri untuk menjawab keraguan publik bahwa Polri bisa menangkap yang bersangkutan.

Dia mengatakan proses hukum Djoko Tjandra akan terus dikawal. Terbuka dan transparan serta tidak akan ditutup-tutupi. Artinya siapa saja yang terlibat dalam pelarian Djoko akan disikat dan proses hukum. Ini juga sebagai upaya bersih-bersih Polri terhadap oknum nakal.

Kapolri Jenderal Idham Azis mengakui bahwa Djoko adalah koruptor yang licik dan pandai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News