Karjono Imbau Mahasiswa Agar Jangan Mudah Percaya Pada Sumber Informasi Tak Terverifikasi
“Indonesia, dengan segala suku, agama, dan budaya yang beragam, tetap bersatu dan teguh berdiri di bawah payung Pancasila sebagai perekat persatuan yang tak tergoyahkan,” tuturnya.
Menurutnya, gaya unik Rektor UNESA ini menjadi simbol tentang bagaimana keberagaman bisa menjadi kekuatan yang mempersatukan, menginspirasi semua elemen masyarakat untuk merayakan dan memelihara persatuan dalam keragaman.
Karjono mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hasil survei yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Survei ini mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan, yaitu 85% milenial Indonesia diidentifikasi sebagai kelompok yang rentan terpapar radikalisme.
"Hasil survei yang mengindikasikan tingginya rentan milenial terhadap radikalisme adalah sebuah panggilan darurat untuk kami semua," ungkap dia.
Untuk itu, perlunya pendekatan holistik dalam pendidikan yang tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan rasa persatuan.
"Kami harus menggandeng seluruh lapisan masyarakat, termasuk lembaga pendidikan, untuk bersama-sama mengatasi tantangan ini demi masa depan yang lebih aman dan harmonis bagi Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, pascareformasi, aspek yang mengalami pelemahan, di dunia pendidikan, mata ajar dan mata kuliah Pancasila telah hilang, juga lembaga yang mendukung Pancasila turut dinonaktifkan.