Kasum TNI: ‘Jauh tapi Dekat, Dekat tapi Jauh’
“Kita harus waspadai strategi perang dalam bentuk asimetris, hybrid dan proxy. Oleh sebab itu, kita harus mengelola dengan benar pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi agar masyarakat tidak kehilangan jati diri dan karakter asli bangsa Indonesia, yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo, atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Kasum TNI seperti siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa.
Di sisi lain, Laksdya Didit mengatakan peran para ulama dalam menyikapi kemajuan Ilpengtek dan informasi komunikasi sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman melalui kaidah-kaidah atau aturan-aturan agama agar masyarakat tetap memiliki kepribadian bangsa. Sebagai anak bangsa tentunya kita menjaga dan dapat menyatukan hati serta pikiran secara aktif demi kepentingan bangsa dan negara.
“Peran para Ulama untuk mengingatkan umatnya agar mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur pendiri bangsa. Inilah yang kita harapkan agar masyarakat Indonesia hidup sejahtera adil dan makmur,” ujarnya.
Kasum TNI pada bagian akhir pembekalan menjelaskan tantangan terdekat yang akan dihadapi di tahun 2018 sebagai tahun politik adalah masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkada secara serentak, baik pemilihan Gubernur, Bupati maupun Wali kota.
“Jangan sampai pesta demokrasi ini menjadi ajang pemanfaatan kepentingan negara asing untuk memecah belah bangsa Indonesia,” pungkasnya.(fri/jpnn)