Kasus Brigadir J Pertaruhan Kredibilitas Polri, Jangan Ada Lagi yang Ditutup-tutupi
Oleh karena itu, kata Swandaru, fakta-fakta hukum di balik peristiwa itu perlu untuk terus dibuka secara terang benderang kepada masyarakat dan tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.
"Meski kami juga menyadari bahwa dalam proses pengungkapan kasus ini diperlukan adanya ketelitian, ketepatan, kepekaan dan tentu juga harus benar-benar sesuai prosedur penanganan perkara hukum," tutur Swandaru.
Pembenahan di Internal Polri
Swandaru juga berharap kematian Brigadir J di rumah dinas petinggi Polri harus dijadikan pembelajaran. Kasus itu juga menunjukan bahwa proses reformasi kepolisian masih jauh untuk dikatakan selesai.
Untuk itu, dia mendorong agar Polri kembali fokus pada agenda reformasi kepolisian. Sebab, banyak pekerjaan rumah yang perlu segera dibenahi, terutama terkait pengarusutamaan standar dan norma HAM ke dalam institusi kepolisian.
"Penggunaan senjata api oleh anggota Kepolisian juga menjadi catatan penting," katanya.
Menurut Swandaru, penggunaan senjata api (senpi) merupakan salah satu persoalan yang perlu dibenahi. Sebab, dalam berbagai kasus masih ditemukan penggunaan senpi yang tidak proporsional dan berlebihan sehingga berdampak pada terjadinya aksi-aksi kekerasan.
"Masalah dalam penggunaan senjata api oleh aparat di lapangan tentunya tidak terlepas dari minimnya pemahaman dan kesadaran terhadap berbagai instrumen hukum yang berlaku," terangnya.