Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Naik, Epidemiolog Ingatkan Angka Sebenarnya Jauh Lebih Tinggi
"Data ini bukan hanya membuktikan bahwa ada selisih jumlah," kata Windhu.
"Kita tahu, mereka yang dirawat di rumah sakit hanya orang yang bergejala sedang, berat, dan critical. Dan dari statistik di Indonesia maupun negara lain, kasus yang perlu perawatan di rumah sakit itu hanya maksimum 15 persen dari semua orang yang positif, karena yang paling banyak adalah mereka yang tidak bergejala dan gejala ringan."
Dengan demikian, Windhu menghitung, jika yang dirawat ada 2.803 orang dan itu hanya 15 persen dari total kasus, maka jumlah keseluruhan kasus aktif sedikitnya adalah 18.687 kasus.
"Itu bisa terjadi karena testing dan tracing yang rendah. Dan ini bukan khas Jawa Timur, saya hanya belum menghitung angka daerah lain saja. Tapi kira-kira sama," tutur Windhu.
"Kita harus tahu gambarannya bahwa angka yang dilaporkan hanya seperdelapan, atau bahkan bisa lebih kecil lagi, dari angka yang sebenarnya."
Pelaporan angka kasus Papua masih terganggu, angkanya diprediksi naik
Jika angka harian kasus COVID di Pulau Jawa dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit tercatat naik, laporan angka kasus dari Papua di pusat data nasional masih tersendat akibat belum pulihnya jaringan internet.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua, dr Silwanus Sumule mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah ada kenaikan atau perubahan angka kasus yang signifikan, karena data yang tidak tersedia.
Namun, proses pencatatan data tetap terus dilakukan secara offline, dengan menggunakan telepon dan media lokal.