Kasus Honorer K2 Disuruh Masuk Selokan, Anies Baswedan Menuai Pujian
jpnn.com, JAKARTA - Nur Baitih mengapresiasi sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang cepat merespons kasus tes perpanjangan kontrak honorer K2 dan non-K2 di Kelurahan Jelambar, di mana peserta tes disuruh masuk ke selokan kotor.
Nur Baitih yang merupakan Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) DKI Jakarta, memuji Anies yang bertindak cepat dengan menginstruksikan Inspektorat turun ke lapangan.
"Saya ucapkan terima kasih atas nama pribadi dan forum atas perhatian Pak Gubernur yang sigap menerima laporan kami. Semoga ini bisa jadi pelajaran ke depannya untuk kita semua," kata Nur Baitih kepada JPNN.com, Rabu (11/12).
Dia mengungkapkan, kejadian ini sudah mencoreng nama baik DKI Jakarta sebagai kota paling ramah. Dengan perlakuan pejabat kelurahan yang memberlakukan tes perpanjangan kontrak secara tidak manusiawi, sama saja mempermalukan gubernur.
"Kami sudah menduga kalau Pak Gubernur pasti tidak tahu kelakuan anak buahnya. Beruntung, informasi kami direspons cepat walaupun banyak anak anggota kami yang waswas diputus kontraknya karena melaporkan tindakan sewenang-wenang pejabat kelurahan," tuturnya.
Nur juga menyampaikan terima kasih kepada kepala BKD DKI Jakarta yang langsung merespons laporan honorer K2. Bahkan kepala BKD meminta mereka terus monitor SKPD mana yang masih ngeyel dan tidak patuh terhadap SE Sekda No 58/2019.
Seperti diberitakan, Gubernur Anies Baswedan kaget melihat video tes perpanjangan kontrak untuk honorer K2 dan non K2 Kelurahan Jelambar, dengan cara menyuruh peserta masuk ke selokan berair kotor. Apalagi mereka rerata sudah lama bekerja.
Tes ini dinilai bertentangan dengan aturan karena Sekdaprov Syaefullah telah mengeluarkan Surat Edaran menyangkut perpanjangan kontrak pegawai melalui Surat No 58/SE/2019 tanggal 29 Nopember lalu.