Kasus Khashoggi Rusak Hubungan Luar Negeri Arab Saudi
jpnn.com - Pembunuhan Jamal Khashoggi mulai berdampak serius terhadap hubungan Arab Saudi dengan sekutu-sekutunya. Bahkan Amerika Serikat yang selalu jadi sahabat setia Negeri Petrodolar itu mulai berani menyinggung keterlibatan putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman.
Sikap Amerika Serikat (AS) berubah pascapidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa lalu. Erdogan menegaskan bahwa Khashoggi dibunuh dengan cara yang keji.
Saat diwawancara Wall Street Journal, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa MBS mungkin ikut terlibat.
"Dia menjalankan banyak hal. Jika ada orang yang diberi laporan (soal pembunuhan Khashoggi, Red), itu pasti dia," ujarnya saat ditanya tentang keterlibatan MBS.
Selama ini, Trump selalu berusaha melindungi Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi. Saat ini, tampaknya, hal tersebut tak lagi dilakukannya.
Pernyataan Trump tersebut keluar setelah Direktur CIA Gina Haspel dikabarkan mendengar rekaman audio dan video yang menjadi bukti penganiayaan dan pembunuhan Khashoggi.
Turki diyakini memiliki rekaman itu meski tak pernah mengungkapkannya secara resmi. Melalui media yang dekat dengan pemerintah, otoritas Turki memberikan bocoran secara berkala.
AS kini mempertimbangkan sanksi untuk Saudi. Untuk sementara, visa 21 orang yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi sudah dicabut. PM Inggris Theresa May juga akan mengambil langkah serupa.