Kasus Pasraman di Banyuwangi, Kemenag: Tidak Ada Perusakan Kitab Suci
“Berita yang beredar tidak sepenuhnya benar. Karena tidak ada perusakan terhadap kitab suci,” tutur Budiono.
Dia melanjutkan, menurut surat keterangan yang ditulis Ketua Pasraman Gatot Witoyo, tidak ada perusakan terhadap kitab suci, serta tidak ada kerugian apapun di Pasraman.
Mengutip pernyataan Gatot Witoyo, Budiono menuturkan, kemungkinan kitab-kitab yang rusak itu karena anak-anak yang mempelajarinya kurang berhati-hati saat menggunakannya.
“Mereka kurang berhati-hati dalam membawa dan membukanya, hingga lembar-lembarnya terlepas,” ujar Budiono.
Namun, perusakan buku tulis yang biasa digunakan siswa Pasraman belajar agama, betul terjadi. “Buku-buku dirusak dengan menggunakan cutter. Demikian juga pencoretan meja dan papan tulis,” jelasnya. (esy/jpnn)