Kaum Muda Dianggap Biang Tingginya Angka Golput
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Husni Kamil Manik mengajak kaum muda untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2014. Menurutnya pemuda justru harus menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan partisipasi pemilih.
“Kami mengajak kaum muda untuk tidak Golput pada Pemilu 2014. Jangan menghindar dari Pemilu. Kita harus memiliki spirit untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Mekanisme yang konstitusional ya melalui Pemilu,” terang Husni saat menerima sejumlah pengurus Pimpinan Pusat (PP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Jakarta, Rabu (2/10).
Menurut Husni, selama ini kaum muda yang jumlahnya rata-rata mencapai 30 persen dari jumlah pemilih menjadi penyumbang utama penurunan partisipasi Pemilih. Padahal dari aspek pendidikan, kesehatan dan akses, anak muda lah yang paling memungkinkan untuk menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS).
Husni berharap gerakan kaum muda dan mahasiswa ikut membantu menyampaikan gagasan tentang strategi yang efektif untuk mendekati pemilih muda, termasuk pemilih pemula. “Kami sangat terbuka dengan kritikan dan gagasan dari para kaum muda untuk bersama-sama meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan Pemilu,” ujarnya.
Dalam kontek peningkatan kualitas penyelenggaraan Pemilu, kata Husni, pihaknya sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya pengaturan pemasangan alat peraga kampanye. Dimana, partai politik dan calon anggota DPR, DPD dan DPRD tidak diperbolehkan lagi memasang alat peraga secara serampangan.
“Kami menginginkan partai politik dan para caleg lebih banyak melaksanakan pertemuan tatap muka dengan pemilih. Masyarakat pastinya berkeinginan juga untuk menyampaikan aspirasinya kepada partai politik dan para caleg yang akan dipilihnya,” ujar Husni.
Husni mengakui, adanya kekhawatiran sejumlah pihak bahwa model tersebut justru akan membuka peluang tingginya biaya kampanye. Menurut Husni untuk mengumpulkan orang tidak selalu berpatokan pada anggaran. “Di situlah dituntut kreatifitas partai politik untuk menyiapkan acara yang dapat menarik perhatian masyarakat,” ujarnya.
Selain mengatur pemasangan alat peraga kampanye, KPU juga berupaya meningkatkan kualitas daftar pemilih. Menurut Husni sejak dilakukan sinkronisasi antara daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) dengan Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4), data yang sudah sesuai terus bertambah.