Kawanan Monyet Masuk Perumahan Mewah, Curi Makanan di Kulkas
“Warga kini tak berani lagi buka pintu. Apalagi pintu belakang. Jendela juga harus ditutup rapat,” ujarnya.
Sementara itu Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Pertama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Posda Gressya menyatakan, jika monyet kra ekor panjang memang terkenal mampu beradaptasi di luar habitat hutan. Berani mencari makanan dan berhadapan langsung dengan manusia. Bahkan dikenal agresif. “Yang mengkhawatirkan, bisa menularkan penyakit. Misal hepatitis,” ungkap Gressya.
Pihaknya mengaku baru mendengar kondisi ini ketika dihubungi Kaltim Post (Jawa Pos). Karena itu, dia meminta agar ada warga atau pemerintahan setempat segera membuat laporan agar bisa ditindaklanjuti balai. Karena jika dibiarkan bisa menimbulkan konflik antara hewan dan manusia.
“Kami minta segera dilaporkan. Nanti kami akan tinjau ke lapangan bagaimana kondisinya,” ucap Gressya.
Ada tiga alternatif penanggulangan yang ditawarkan. Pertama, menggiring monyet ke habitat aslinya. Jika habitat aslinya dilihat sudah tak memadai, maka akan dipindahkan ke hutan lain yang memungkinkan kawanan ini hidup. Namun, jika opsi kedua tak dimungkinkan, maka opsi terakhir adalah dilakukan pengurangan jumlah kawanan monyet tersebut.
“Jika jumlah satwa liar sudah banyak dan mengancam manusia, maka dimungkinkan untuk dibunuh. Pelaksanaannya oleh pihak berwenang sesuai dengan PP (Peraturan Pemerintah) No 7/1999. Dan jenis ekor panjang ini dalam PP tak dilindungi,” pungkasnya. (*/rdh/rsh/k18)