Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kaya Sebenarnya

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 08 Juli 2024 – 07:07 WIB
Kaya Sebenarnya - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Dari urunan relawan terkumpul uang untuk membeli sebidang tanah di desa itu. Tanahnya murah sekali. Tidak ada orang yang mau menggarap tegalan itu. Lokasinya dipercaya sebagai tanah berhantu: 14 x 100 meter.

Dibangunlah bedeng dari triplek di salah satu pojoknya. Mbah Misenan dirawat di rumah bedeng itu. Diberi makan. Diurus kesehatannyi.

Dana terus dikumpulkan: untuk membangunnya. Saat saya ke sana lebih dua tahun lalu sudah berdiri kamar-kamar seperti hotel melati. Berhadapan. Di tengahnya, memanjang, dibangun taman.

Waktu itu tanamannya masih kecil. Belum terasa rindang. Tetapi sudah terlihat ke depannya akan menjadi tempat yang nyaman bagi orang tua telantar.

Kemarin saya bertemu Arif lagi. Masih sama: bajunya masih agak lusuh. Penampilannya juga masih klemak-klemek. Bagi orang yang suka melihat penampilan lahiriyah, Arif bukan sosok yang terlihat bonafid.

Arif pun bercerita: tanah di Wajak kini sudah menjadi 60 x 100 meter. Penghuni Griya Lansia-nya sudah 146. Ada yang masih punya keluarga, tapi tidak ada di antara mereka yang mau mengurus.

Bahkan ada keluarga yang mengantarkan orang tua ke Wajak dengan pesan khusus: kalau kelak meninggal dunia tidak usah kirim kabar. Langsung dimakamkan saja di Wajak.

Ada juga anak yang mengantarkan orang tua dengan sisa dendam masa nan lama: ibunya itu, dulu, tidak mau mengurusnya, saat dia masih bayi. Lalu jadi bayi telantar.

WAKTU itu saya kurang yakin apakah Ari bisa bertahan lama: Saya sudah meninjau proyeknya. Jauh di pelosok desa Wajak. Luar kota Malang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA