Keadaan Darurat di Melbourne Diusulkan Diperpanjang 12 Bulan
'Demi kepentingan bersama'
Warga Indonesia di Melbourne menjalani kehidupan di tengah pembatasan aktivitas yang lebih ketat.
Premier Daniel mengatakan pemerintah akan segera bertemu dengan berbagai pihak dan berharap akan ada perubahan UU, sehingga keadaan darurat bisa diberlakukan selama 18 bulan dari Maret 2020.
Selain mengumumkan kasus baru, pemerintah negara bagian Victoria juga akan mulai memberikan informasi lebih rinci mengenai kasus corona di situs Departemen Kesehatan (DHHS) mulai hari ini.
Menteri Kesehatan Victoria, Jenny Mikakos mengatakan dalam informasi tersebut mereka akan mengumumkan jumlah kematian, rincian mengenai kasus di rumah perawatan lanjut usia dan rumah sakit, serta lokasi yang dianggap beresiko tinggi.
Sebagai contoh, Jenny mengatakan warga di Victoria bisa mengecek apakah seseorang yang sudah positif pernah mengunjungi pusat perbelanjaan atau cafe, sehingga warga bisa mengetahui jika mereka pernah berada di tempat yang sama.
Baca artikel terkait:
- Pasang surut bisnis warga Indonesia di Melbourne saat 'lockdown' kedua diberlakukan
- Seberapa membantu tunjangan uang dari Pemerintah Australia bagi warga Indonesia yang berhak mendapatkannya?
- Warga Melbourne disarankan menggunakan masker bila keluar rumah dan jika tak bisa jaga jarak
Kasus terendah dalam tujuh minggu terakhir
Premier Daniel mengatakan 15 orang yang meninggal dalam 24 jam terakhir adalah mereka yang berusia di atas 80 tahun dan semua berasal dari rumah perawatan lansia.
Sementara kasus penularan terbaru sebanyak 116 orang adalah angka harian terendah sejak tanggal 5 Juli, yang saat itu terdapat 74 kasus.