Kebijakan Moneter AS Bisa Diprediksi, Rupiah Makin Stabil
jpnn.com - JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tidak selalu mulus menetapkan kebijakan moneter.
Terutama dalam hal mengambil keputusan penyesuaian suku bunga acuan (BI rate).
Sejumlah problem pelik baik dalam dan luar negeri mewarnai sebelum keputusan final tersebut dipatenkan.
Tercatat sejak 2013, BI mengalami tarik ulur untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter melalui skema penurunan BI rate.
Ketidakpastian itu bersumbu pada maju mundur lonjakan suku bunga acuan Bank Central Amerika Serikat (AS) melalui The Federal Reserve (The Fed).
Tak ayal situasi tersebut tidak menyisakan ruang bagi pemerintah menurunkan BI rate. Padahal, saat itu tidak sedikit pihak menggantung asa BI rate sedikit dilonggarkan.
”Kalau kala itu dilonggarkan tentu akan memantik situasi tambah memburuk,” tutur Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara.
Saat itu, lanjut Mirza, rupiah tidak punya posisi tawar (bargaining position) terhadap dolar Amerika Serikat (USD).