Kecam Donald Trump, ILUNI UI Sarankan Hal Ini ke Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Klaim sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel mengundang kecaman dari banyak kalangan. Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) pun mengecam keras klaim Presiden Trump yang akan diikuti pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem itu.
Menurut Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono, aksi sepihak Presiden Trump telah mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah khususnya upaya penyelesaian konflik berkepanjangan antara Israel dengan Palestina. Padahal, saat ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam Islam (OKI) tengah mengupayakan perdamaian lewat Solusi Pengakuan Dua Negara.
“ILUNI UI menganggap pengakuan sepihak tersebut sebagai tindakan gegabah yang mengancam keamanan dan perdamaian dunia. Solusi yang terbaik dari penyelesaian konflik yang berkepanjangan antara Israel dan negara Palestina adalah pengakuan dua negara,” ujar Arief melalui siaran pers ke media, Jumat (8/12).
Menurutnya, Israel dan Palestina hendaknya bisa hidup berdampingan dan saling menghormati sebagai sesama negara merdeka. Tapi, kata Arief, klaim sepihak Presiden Trump telah membuat solusi yang ditawarkan mental.
Pengurus ILUNI UI periode 2016-2019. Foto: ILUNI UI for JPNN.Com
“Sebab Yerusalem selama ini diakui sebagai wilayah Palestina. Jika Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel, itu berarti Amerika Serikat tidak mengakui negara Palestina dan ini jelas menyakiti hati rakyat Palestina dan umat Islam pada umumnya,” tegasnya.
Selain itu, Arief juga mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk konsisten mengacu Pemukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang mengamanatkan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Karena itu, Iluni UI mendorong Presiden Joko Widodo untuk bersama-sama menggalang kekuatan guna menekan pemerintah AS agar membatalkan klaim sepihak yang sembrono tersebut.