Kecewa Skala 9,5
Oleh: Dahlan IskanPacarnya itu wanita Amerika. Kulit putih. Blonde. Sudah 3,5 tahun menjalin cinta. Si cewek pernah tiga kali ke Indonesia. Dia sempat diajak berkunjung ke UI.
Dia kaget melihat banyak orang naik kereta api di atas atap gerbong. Dia prihatin melihat begitu banyak pengemis di pinggir jalan. Dia merasa tidak bisa hidup di Indonesia.
"Dia terlalu rasional," kata Effendi.
Maka jadilah Effendi jomblo berkepanjangan. Intelektual, tetapi jomblo. Jomblo, tetapi intelektual. Ia pun masuk grup jomblo berkualitas.
Jodohnya baru ketemu ketika ia berumur 42 tahun. Yakni Hikmah Ridho Ali Alatas. Umurnya sama - -hanya angkanya dibalik. Ia keluarga Shihab yang juga keluarga Alatas.
Kekecewaannya yang 9 itu sudah lama lenyap. Kini istrinya itu menjadi sumber kebahagiannya. Angka kebahagiaan itu mencapai 9,96.
Melebihi kebahagiannya menjadi bintang acara TV Republik Benar Benar Mabuk (9,95), menjadi pelawak stand up comedy (8,5), dan menulis (9,5).
Ia berseloroh lebih bahagia ketika membaca Disway daripada menulis karya jurnalisme. Ia pernah jadi wartawan mingguan Bola, grup Kompas.