Kedatangan Ramadan dan Musim Tawuran di Pinggir Kali
Pria berusia 68 tahun itu menjelaskan tawuran tersebut sering terjadi sejak Tambakrejo dan Kaligawe masih termasuk wilayah Kelurahan Muktiharjo, Kecamatan Genuk. Namun, dua kampung itu dimekarkan menjadi kelurahan tersendiri pada 1976.
"Sejak 1975 sudah ada (tawuran). Daerah sini paling rawan, pendatang pada takut ke sini, isinya tawuran terus," ujar Thoik.
Warga lainnya, Hermawan (48), mengatakan dirinya saat masih kecil mendengar cerita dari ayahnya bahwa masyarakat di daerah itu sering tawur di jalan saat Ramadan maupun pada waktu malam takbiran menjelang Idulfitri.
Geng dari dua kampung itu tak bisa akur. Selalu ada saja perselisihan yang memicu tawuran, bahkan sampai menyebabkan pertumpahan darah dan kematian.
"Itu dari zaman ke zaman. Setiap hari pertama Ramadan pasti ada tawuran," tuturnya.
Hermawan menjelaskan dahulu yang terlibat tawuran antarkampung itu bukan remaja. Menurut dia, generasi sekarang di kedua kampung itu hanya meneruskan kebiasaan pendahulunya.
Dia pun heran dengan keributan yang terus-menerus berulang tanpa kejelasan permasalahan yang menjadi sebab. “Saling berebut kekuasaan seperti lahan parkir dan lainnya juga tidak,” katanya.
Kekhawatiran Hermawan bertambah karena pemerintah mengizinkan warga mudik pada Lebaran nanti. Dia mencemaskan pada malam takbiran akan ada tawuran besar-besaran.