Kejayaan Lan Fang, Republik Pertama di Indonesia, yang 'Berlanjut' di Singapura
Nenek Lee Kuan Yew Orang Hakka dari PontianakRabu, 29 Agustus 2012 – 00:09 WIB
Ucapan itu disampaikan "Bapak Pembangunan Singapura" itu pada bukunya yang berjudul: From Lee Kuan Yew, The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew. Adapun menurut Kao Chung Xi dalam bukunya tentang orang Hakka, Jews of the Orient, orang Hakka minoritas di Singapura. Tapi, memainkan peran penting dalam mendirikan Kongsi Lan Fang yang kedua di Singapura.
Seperti pernah diturunkan secara bersambung di harian ini pada 15-17 Agustus lalu, Lan Fang yang berawal dari sebuah kongsi tambang orang Tionghoa dari etnis Hakka tumbuh menjadi semacam "negara di dalam negara." Lan Fang yang berdiri pada 1777 itu memang masih membayar upeti tanda tunduk kepada Kesultanan Sambas dan Mempawah di Kalbar, tapi sehari-hari mereka sangat otonom.
Karena tata pemerintahannya sangat demokratis dibandingkan kongsi-kongsi lain yang umumnya bergaya feodal, secara tak langsung Lan Fang pun mendapat julukan "republik." Diberi tanda kutip karena secara de facto, tidak ada pengakuan internasional kepada republik yang dipimpin Lo Fang Pak tersebut.