Kekerasan Terhadap Perempuan Pribumi Australia di Australia Utara Sangat Tinggi
"Sangat menyedihkan untuk merawat seseorang yang kita tahu nantinya mereka akan kembali lagi ke situasi yang sama," katanya.
"Kami juga harus mengurus kasus KDRT, meski tanpa luka fisik, tapi ada masalah sosial dan keuangan sehingga kami ingin membantu para perempuan mengatasi kecemasan dan rasa takut kalau kekerasan akan terjadi lagi."
"Semua orang bisa melihat situasi yang memprihatinkan ini, namun di sisi lain juga diperlukan pendidikan, bantuan, nasihat dan kami hanya memiliki satu pekerja sosial untuk itu."
Setelah seorang perempuan Pribumi Australia berusia 30 tahun bernama "AK" tewas bersama bayinya di Alice Springs beberapa bulan lalu, para pegiat perempuan mendesaka adanya dana darurat tambahan untuk Kawasan Australia Utara.
Pemerintah federal sebelumnya sudah menganggarkan dana tambahan sebanyak $10,7 juta untuk menyiapkan layanan telepon pengaduan, akomodasi, program untuk mengubah perilaku pria dan pelatihan bagi pendamping.
Dana tersebut jauh lebih sedikit dari apa yang diperlukan pemerintah Kawasan Australia Utara dan sampai sekarang juga belum diturunkan.
Layanan pengaduan lewat telepon berjalan bagi para korban untuk melaporkan kasus mereka. Tapi bagi perempuan Pribumi Australia yang tinggal di kawasan terpencil, mereka tak mau menggunakannya.
",Kami bahkan tidak tahu untuk apa itu, kami tak keberadaannya," kata seorang perempuan yang bekerja di rumah perlindungan.