Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kekhawatiran Semakin Kencang Mempolitisasi Identitas di Indonesia

Jumat, 27 Oktober 2017 – 10:00 WIB
Kekhawatiran Semakin Kencang Mempolitisasi Identitas di Indonesia - JPNN.COM

Najib menambahkan fenomena lain yang menguat di Indonesia adalah munculnya gerakan kelas menengah yang menyalurkan aspirasinya lebih secara emosional.

"Dikhawatirkan politik identitas ini akan terus digunakan hingga pemilihan presiden di tahun 2019 mendatang."

Ia juga menjelaskan bagaimana pengaruh identitas ini bisa menggiring individu menjadi tidak toleransi terhadap kelompok lain yang berbeda, hingga secara kolektif akan dianggap sebagai hal yang lumrah.

"Dalam kasus Anies saat pilkada, ia memang tidak menjanjikan penerapan hukum syariah untuk kelompok Islam, tetapi ia menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk menciptakan imajinasi bahwa kelompok mereka merasa terwakili," jelasnya.

Tapi menurutnya menarik saat melihat pilkada di daerah-daerah yang pernah mengalami konflik, dimana justru ada upaya menggabungkan dua identitas berbeda.

"Ada kearifan lokal, seperti di Ambon misalnya, yang justru tidak menggunakan isu identitas sehingga memasangkan calon pemimpin yang berbeda agama, Islam dan Kristen, ini bisa dilihat apakah memiliki potensi untuk menjaga perdamaian?"

Kekhawatiran Semakin Kencang Mempolitisasi Identitas di Indonesia
Perayaan Cap Gomeh yang digelar di Bandung.

Foto: Adnan Ali, Flickr/adnanalley, Common creative

Transformasi gerakan radikal ke politik

Sementara itu Noor Huda lebih banyak menjelaskan soal radikalisme dalam kaitannya dengan intoleransi akibat adanya pemilahan identitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA