Ray juga mengkritik komitmen kubu Teuku Umar (Megawati dan Prabowo) untuk mengawal kekisruhan DPT. Menurut Ray, persoalan faktual mengenai DPT hanya dimainkan sebagai isu politik. "Seharusnya, pasangan nomor satu (Mega-Prabowo) dan nomor tiga (JK-Wiranto) ngotot. Jangan begitu pilpres selesai, baru DPT dipersoalkan. Saya kira lebih baik menunda pilpres daripada DPT bermasalah," tegas Ray. (pri/agm)
JAKARTA - Kasus kekisruhan daftar pemilih tetap (DPT) diprediksi terulang pada pemilu presiden (pilpres). Itu tergambar dari sejumlah temuan atas