Kelompok Tenun Ikat KDI Malaka Besutan Emanuel Bria Kebanjiran Pesanan
Kain Tenun khas buatan tangan ini, lanjut Alex, memang dibuat khusus untuk menyambut Rapat Pimpinan Nasional yang akan diadakan di Riau pada bulan Mei 2020, dimana di momentum tersebut juga akan diadakan pameran UMKM dari seluruh kader Pemuda Katolik di Indonesia. Tapi tertunda karena situasi pandemi covid-19.
Selain Pemuda Katolik, KDI Malaka juga sudah memperoleh pesanan lain sebanyak 800 selendang yang diharapkan dapat ditenun oleh anggota-anggota Koperasi tersebut (KDI, red).
Elisabet Seuk, salah satu Ketua Kelompok tenun binaan KDI Malaka asal Desa Lakulo, Kecamatan Weliman mengaku bersyukur karena kehadiran KDI Malaka membantunya mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya.
“Kami sangat bersyukur karena kehadiran KDI di Malaka dapat membantu kami untuk memperoleh penghasilan tambahan bagi keluarga melaui kegiatan menenun,” ujarnya.
Veny lebih lanjut memberi gambaran terkait produk tenun ikat NTT, khususnya tenun ikat Kabupaten Malaka yang sudah dikenal dimana-mana karena nilai seni dan budayanya. Di Malaka, kabupaten yang mekar dari Kabupaten Belu, dikenal memiliki motif tenunan yang beragam dengan kisahnya yang unik dan tersebar di 12 Kecamatan.
Melihat potensi tersebut Koperasi Jasa Ekonomi Digital Indonesia (KDI) cabang Malaka, berhasil membentuk 86 kelompok tenun yang terdiri dari ibu-ibu penenun.
“Total anggota kelompok tenun yang didampingi KDI Malaka saat ini 860 orang, tutur Ketua KDI Malaka itu.
KDI didirikan oleh relawan-relawan Jokowi, lanjut Veny, yang tergabung di dalam Benteng Jokowi (BeJo) dan dideklarasikan pada bulan September 2019.