Keluarga Koruptor Ikut Nyalon, Picu Rakyat Apatis
Senin, 22 Juli 2013 – 20:50 WIB
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM), Erwan Agus Purwanto, mengatakan, secara legal formal memang majunya keluarga koruptor dalam kontestasi politik tidak masalah. Sebab sebuah tindakan yang berimplikasi pidana, dipertanggungjawabkan secara individu oleh orang yang melakukannya.
“Kecuali ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa anggota keluarga koruptor tersebut terlibat dalam tindakan korupsinya. Tapi memang tidak semua hal harus diatur lewat hukum formal. Bila bicara kepatutan, mengusung keluarga pelaku korupsi dalam sebuah ajang kontestasi Pilkada, dari fatsun politik kurang eloklah,” ujarnya.
Menurut Erwan, saat ini yang terpenting masyarakat harus menyadari bahwa suara yang mereka miliki bernilai mahal bagi masa depan pembangunan. Sehingga diharapkan cerdas menggunakannya. Jangan terjebak dengan janji-janji muluk apalagi hanya berdasarkan pemberian sesaat.(gir/jpnn)