Kemah 100 Hari di Sarang Cicak
Selasa, 24 November 2009 – 20:08 WIB
Saat mogok makan pekan lalu, pria berambut ikal itu juga ikut mogok. "Nanti pada 1 Desember, kami mogok makan lagi. Kami minta kasus Century segera dituntaskan." Beragam cara yang dilakukan Fajri dkk dalam menunjukkan aksinya. Berada dibawah bendera Komunitas Mahasiswa Jakarta Raya (KM Raya), setiap malam minggu mereka menggelar aksi teaterikal dan diskusi. Dalam gelaran acara itu biasanya menghadirkan para pembicara dari luar.
Dalam waktu dekat, mereka berencana menghadirkan grup musik Slank. Diketahui, grup musik Bimbim dkk merupakan grup band yang getol menyuarakan suara reformasi dan desakan penangkapan para koruptor. Suara mereka lewat musik, seperti tercermin dalam album-albumnya, Mata Hati Reformasi dan Generasi Biru. Minggu-minggu sebelumnya, KM Raya bersama LMND (liga mahasiswa nasional untuk demokrasi), sudah mendatangkan aktor kawakan Deddy Mizwar, pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit, pakar komunikasi Effendy Ghazali, para aktivis 98, serta penyanyi balada Franky Sahilatua. "Saat acara-acara seperti itulah kami siapkan mangkok, tempat bagi yang ingin menyumbang dana. Hasilnya cukup untuk makan selama seminggu di tenda (saat berkemah)."
Spanduk-spanduk dengan tulisan beragam yang dipasang di sepanjang depan kantor KPK, bukan hanya milik KM Raya dan LMND, tetapi ada juga spanduk milik Serikat Buruh. Isi tulisan pun bermacam-macam. Ada juga gambar Chandra M Hamzah menaiki buaya dalam drama Cicak versus Buaya. Tapi terbanyak tulisan tentang desakan bailout Rp6,7 triliun ke Bank Century diusut. Bahkan, ada tulisan minta dinonaktifkan Wapres Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarawati dari jabatannya. Boediono dan Sri dianggap ikut bertanggung jawab dalam pengucuran dana talangan bagi Bank Century. (gus/JPNN)