Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kematian Mendadak tak Selalu Serangan Jantung

Selasa, 31 Januari 2017 – 13:52 WIB
Kematian Mendadak tak Selalu Serangan Jantung - JPNN.COM
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - jpnn.com - Seseorang yang kelihatan sehat tapi mendadak meninggal tanpa sebab, seringkali dikaitkan dengan serangan jantung.

Pendapat ini menurut dr. Jeffrey Wirianta SpJP, FIHA spesialis jantung intervensi RS Jantung Diagram, Cinere, Depok, harus diluruskan.

Kematian mendadak akibat jantung (sudden cardiac death) atau henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) tidak sama artinya dengan serangan jantung (heart attack).‎

American Heart Association (AHA) mendefinisikan meninggal mendadak akibat jantung adalah kematian mendadak akibat jantung yang terjadi dalam satu jam sejak awal gejala muncul.

Definisi lain menyatakan henti jantung yang terjadi dalam satu jam sejak gejala pertama muncul atau kematian mendadak tanpa saksi, yang 24 jam sebelumnya diketahui dalam kondisi baik.

"Henti jantung mendadak adalah masalah kelistrikan jantung yang membuatnya berhenti berdetak. Henti jantung mendadak bisa menyebabkan kematian karena jantung tidak bisa memompa darah dan menimbulkan hilangnya kesadaran," kata Jeffrey, Selasa (31/1).

Penelitian menunjukkan, 80 persen kasus henti jantung mendadak disebabkan masalah jantung koroner.

Sekitar 10-15 persen disebabkan kemampuan memompa jantung atau gagal jantung (baik dengan atau tidak ada hubungannya dengan koroner). Sisanya adalah karena penyakit jantung bawaan.

Seseorang yang kelihatan sehat tapi mendadak meninggal tanpa sebab, seringkali dikaitkan dengan serangan jantung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News